Bingung aku mau mulai ketak-ketik dari mana terus kemana karena temanya ini berkaitan dengan modus penipuan yang makin ada ada aja dan ngeselin. Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu aku lihat iklan bersponsor di IG tentang perubahan tarif transfer. Seperti dibawah ini:
Tanpa basa-basi aku laporkan iklannya. Besuknya lihat lagi iklan serupa, lalu rasanya pengin ketak-ketik untuk mengeluh kenapa iklan penipuan begitu bisa merebak di IG gitu loh? Kok bisa lolos dan tayang?
Tapi pas itu gak jadi ketak-ketik karena masih malas jadi nanti-nanti aja deh posting diblognya yang penting kalo lihat iklan kayak gitu aku laporin aja.
Lalu lain hari aku login pakai akun IG yang satunya, aku gak menemukan iklan bodong yang mencatut nama BRI. Aku justru melihat postingan yang menginformasikan tentang adanya gerakan #NasabahBijak yang bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia alias BRI mengajak teman-teman bloger untuk menjadi Penyuluh Digital.
Jujur aja ya, sebelumnya aku enggak follow sosmednya BRI, tapi karena ingin ikut jadi bagian Penyuluh Digital dan BRI ya otomatis langsung follow akun Instagram, twitter, facebook hingga tiktoknya. Nah, yang bikin aku kesal adalah.... tiba-tiba aku melayang menembus ratusan awan....
Apa hayo?????
Setelah aku follow instagram asli BRI yang ada centang birunya itu aku langsung difollow juga. Wow di follow BRI? Iya tapi BRI kawe.... seperti ini.
Sumpah kesel banget, karena niatnya follow buat cari info dan mau jadi penyuluh digital tapi malah akun instagramku kena spam akun-akun bodong begitu. Dan kekesalanku gak cukup sampai disitu, karena setelahnya feed dihiasi sponsor iklan dari akun-akun bodong, laporin muncul lagi, laporin lagi muncul lagi. Setiap dua menit muncul akun palsu dengan nama yang berbeda tapi tetep bawa-bawa BRI.
Gak hanya itu loh, karena pas cek DM juga ternyata akun bodong itu ngirim pesan dengan link sesatnya.
Akun-akun palsu yang mencatut nama BRI itu tujuannya apa sih, kok sampai pasang iklan begitu? Yah itu adalah salah satu dari beragam jalan ninja yang ditempuh oleh para begal rekening. Istilah kekiniannya disebut modus Soceng (Social Engineering). Modus soceng bertujuan untuk mencuri atau mengambil data pribadi nasabah kemudian menguras saldo rekening.
Belakangan ini marak berbagai modus soceng diantaranya.
1. Banyak Akun Layanan Palsu
Para penipu itu sengaja membuat akun palsu dengan embel-embel BRI entah dinama akun atau foto profilnya dan bahkan postingannya.2. Info Perubahan Tarif Transfer
Selain menjadi akun layanan palsu, akun bodong itu juga menyebar informasi palsu tentang perubahan tarif transfer.3. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Modus lainnya adalah menawarkan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segala iming-iming yang konon lebih menguntungkan.4. Tawaran Menjadi Agen Tanpa Ribet
Nah kalau ketiga modus diatas yang diincar adalah data pribadi seperti username, pasword, pin, kode otp, nomor cvv/cvc, nama ibu atau data lain yang bisa dimanfaatkan untuk menguras saldo, untuk modus tawaran jadi agen ini penipu minta sejumlah uang untuk membayar mesin EDC.Kenapa modus soceng kian marak? Yah karena para penjahat siber itu juga upgrade kesaktian dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Karena sekarang era digital bahkan selain via ATM kini makin banyak yang pakai aplikasi seperti BRImo, jadi ya sebisa mungkin para penipu mencari celah untuk mencuri data nasabah diantaranya dengan modus soceng bahkan hingga pasang iklan di sosmed.
@widhadong Hati-hati ya teman, jangan klik sembarangan, jangan berbagi data diri ke orang lain, selalu waspada karena makin ada-ada aja modusnya.... #soceng #hatihatipenipuan #waspadapenipuan #modussoceng #nasabahbijak ♬ Infone Maseh - LENTO || 𝙇𝙔𝙍𝙄𝘾𝙎 🔥
Jalur yang mereka tempuh gak hanya via iklan di instagram, tapi di facebook juga, dan bahkan via chat WA hingga telpon.
Sebelum marak modus soceng tentu kita sudah pernah tau atau dengar beragam kejahatan digital yang bisa menguras saldo seperti:
1. Skimming
Modus menggandakan kartu ATM dengan alat skimmer melalui mesin ATM.
2. Phising
Modus mencuri atau menggandakan data nasabah dengan jebakan klik link palsu melalui sms, chat, DM atau email. Tujuannya tentu saja ingin mengambil data korban.
3. One Time Pasword (OTP)
Modus minta kode OTP untuk mengambil alih akun sosmed atau akun jual beli yang didalamnya ada saldonya.
4. Vishing
Modus telpon dan mengaku sebagai petugas Bank. Misal pura-pura ngasih tau ada transaksi mencurigakan, lalu dengan sok baiknya si penipu menawarkan bantuan dengan meminta data pribadi seperti PIN dll.
5. Swim Swab
Modus mengambil alih nomor hp. Loh emang bisa? Iya bisa dimana si penipu datang ke pihak provider lalu ngaku-ngaku sebagai pemilik nomor dan minta kartu baru. Ngeri kan?
Masih banyak lagi istilah-istilah modus kejahatan siber lainnya, namun apapun modusnya semua bisa dicegah jika kita sudi menjadi nasabah bijak.
Langkah Sederhana Menjadi Nasabah Bijak Untuk Diri Sendiri Versi Ketak-ketik
1. Jaga Data Diri
Apapun modus kejahatan siber itu pasti tujuannya untuk mencuri data pribadi yang bisa digunakan untuk menguras saldo rekening. Maka dari itu jaga data diri anda dengan sebaik-baiknya.- Jangan pernah berbagi username, pasword, PIN, nama ibu kandung dan hal-hal lain yang berkaitan dengan data perbankan.
- Jangan pula umbar KTP apalagi selfie sambil pegang KTP. Karena jika misal saldo kita ludes dan itu disebabkan karena kelalaian diri sendiri yang gak bisa jaga data diri maka pihak bank gak akan bersedia mengganti, kecuali saldo ludes tapi atas kesalahan bank gitu bisa minta dibalikin. Dan misal kita umbar foto selfie pegang KTP lalu tau-tau ditagih pinjol, kita lapor polisi pun sulit karena itu dianggap kelalaian diri sendiri dan kalau mengeluh gak kuat ditagih-tagih padahal gak pinjam gitu paling disarankan untuk mengabaikannya atau ganti nomor hp. Meski demikian jika terlanjur kena penipuan silakan laporin saja.
- Jangan asal klik link, karena banyak link palsu yang biasanya menjadi sarana untuk meminta data diri.
Yah pokoknya jangan sampai menyerahkan data diri kepada siapapun, langkah awal jaga data diri itu cukup dengan cuek, abaikan chat ataupun telpon apalagi yang sampai minta data diri. Ingat ya bahwa yang paling bertanggungjawab atas kerahasiaan data diri adalah diri kita sendiri.
2. Update Informasi
Jangan lupa update informasi, misal menyimak macam-macam kejahatan siber atau modus apa yang sedang marak. Buat apa? Yang pasti bukan untuk menakut-nakuti diri sendiri tapi sebagai pengingat agar diri kita lebih waspada. Misal kita nyimak saat ini yang marak adalah modus soceng tentang perubahan tarif, suatu saat jika kita atau orang terkdekat dapat chat tentang perubahan tarif itu kita sudah tau bahwa itu hoak atau penipuan sehingga sebagai nasabah bijak kita tau harus melakukan apa.
Kita perlu tau juga kontak atau sosmed asli pihak bank, agar tidak salah kontak. Nih kontak BRI yang benar:
Kalau misal ada masalah dan butuh bantuan baiknya tidak melalui kolom komentar akun sosmed, langsung via DM aja. Karena kalau via komentar bisa jadi nanti bakalan dihubungi para penipu dengan akun palsunya.
Kita juga perlu menambah wawasan tentang literasi keuangan. Pahami produk-produk perbankan itu apa aja. Misal produk asuransi itu gimana? Jika hutang bank itu gimana? Atau info lain yang sesuai kebutuhan kita.
Kasus yang biasa terjadi adalah tak sedikit orang yang merasa tertipu asuransi, misal dapat telpon lalu dijawab iya iya aja, tau-tau besuknya saldo kepotong yang ternyata udah dianggap daftar asuransi, terus marah-marah ke bank karena merasa dijebak.
Lalu masalah meminjam uang, jika ingin hutang ke bank jangan asal hutang, semua harus diperhitungkan. Misal hutang untuk apa, diangsur berapa lama, bunganya berapa, mampu bertahan gak membayar angsurannya, lalu apa resikonya jika tidak bisa membayar angsuran. Banyak kan yang hidupnya susah karena asal hutang, misal hutang dengan alasan untuk modal usaha tapi ternyata hanya untuk konsumtif atau gengsi, hingga angsuran macet dan agunan pun dilelang.
Yah intinya kita harus aktif memperbanyak informasi dan wawasan termasuk dalam hal mengelola keuangan atau apapun tentang produk-produk berbankan sesuai kebutuhan. Jangan pasif dalam hal informasi karena orang yang kudet alias kurang update bisa jadi sasaran empuk orang yang punya niat tidak baik.
3. Jauhi Berharap Rezeki Nomplok Tanpa Sebab
Maksudnya apa ini? Yah kalau ada yang tau-tau atau mak bedunduk bilang kita dapat hadiah entah itu berupa uang, cek, emas batangan atau mobil atau apalah gitu abaikan saja. Kalau gak kuat mengabaikan gimana? Karena jangan-jangan beneran dapet gitu? Kalau memang ragu ya jangan buru-buru menanggapi, ingat yang nomor 2 itu yakni update informasi. Tanyakan saja ke BRI terdekat atau hubungi kontaknya, ingat kontaknya yang asli loh ya.
Promo undian BRI itu memang menjadi celah para penipu untuk mencari korban. Makanya hati-hati, kalaupun memang ngebet banget dapat undian berhadiah jangan sampai ngomen dipostingan undian itu walaupun hanya sekedar kata 'amin', sebaiknya aamiin-nya dibatin aja. Karena bisa jadi penipu itu ngikutin orang-orang yang kelihatan ngarep banget dapet hadiah. Orang yang udah ngebet itu akan lebih mudah diperdaya. Maka dari itu tetap waspada, berharap silakan tapi jangan lupa tetap cerdas.
Kalau misal pengin ikut undian berhadiah itu ya cari tau aja caranya gimana, penuhi aturan mainnya, catet kapan dan dimana diumuminnya lalu jangan lupa berdo'a. Dapat disyukuri, gak dapat coba lagi, coba terus sampai putus asa lalu ubah mindsets agar lebih semangat bekerja dan menabung lalu beli aja dari pada ngarep yang gak pasti ya kan? hehehe....
Langkah Sederhana Menjadi Nasabah Bijak Untuk Orang Lain Versi Ketak-ketik
1. Laporkan Akun Palsu
Ketika kita melihat atau dihubungi akun palsu yang mengaku sebagai petugas bank maka selain abaikan pesannya baiknya juga laporkan akun penipunya. Misal ada akun palsu yang nampak karena dia ngiklan di instagram yah langsung laporkan saja.
Caraya tinggal klik titik tiga pojok kanan atas. Lalu pilih laporkan dengan alasan berpura-pura jadi orang lain. Cari akun asli bank BRI lalu klik laporkan.
Dengan melaporkan akun palsu itu semoga bisa mengurangi maraknya akun-akun bodong yang menyesatkan. Kasihan jika ada oranglain yang belum tau lalu tersesat oleh akun palsu yang ngeselin itu.
2. Berbagi Informasi
Kita perlu berbagi informasi untuk saling mengingatkan, meski hanya dalam bentuk yang sederhana. Misal update status WA atau share di grup bahwa perubahan tarif bank yang belakangan marak itu adalah hoak, itu modus penipuan.
Kita tahu minat baca di negeri ini rendah maka dari itu berbagi informasinya yang simple aja, kalau info yang dibagi berupa grafik atau data-data yang rumit gitu malah bisa jadi bingung terus males baca. Kebanyakan yang jadi korban klik link palsu, telpon dapat undian berhadiah atau semacamnya itu adalah orang yang minim informasi atau ya itu tadi orang yang terlalu berharap dapat rezeki nomplok plok plok plok.
Jadi selain melindungi diri sendiri sebisa mungkin juga jaga orang lain paling enggak orang-orang terdekat. Ingatkan agar tidak memberikan data diri pada orang lain, tidak mudah percaya hoak hadiah undian, tidak panik jika ada yang telpon ngasih tau keluarga kecelakaan sebelum memastikan terlebih dulu dan modus-modus penipuan lainnya yang biasanya mengincar orang awam.
Dari pihak bank BRI sendiri sudah berusaha memberikan berbagai informasi terkait modus penipuan. Misal ada cabang BRI yang ngasih himbauan dekat ATM agar nasabah waspada modus penipuan yang sedang marak.
Melalui akun sosmednya bank BRI juga aktif memberikan informasi kepada nasabahnya. Bahkan yang pakai aplikasi BRImo pasti rutin dapat notif agar tetap hati-hati dan waspada, ya kan?
Jika kita sudah berusaha menjadi nasabah bijak untuk melindungi data diri, dan ikut serta menjadi penyuluh digital meski hanya berbagi informasi sederhana niscaya hati lebih tenang dan saldo pun insyaallah aman. Gimana soal adanya kabar kebocoran data diluar sana? Itu terjadi karena ulah oknum-oknum jahat yang tega jual data gitu kan? Kita bisa apa? Ya mari berdo'a agar menang undian bank BRI eh maksudnya berdo'a agar kita selalu dilindungi Tuhan dari segala perbuatan jahat termasuk dijauhkan dari efek buruk penyalahgunaan data (boleh ketik Aamiin.... terimakasih).
Salam ketak-ketik,
dr pojokan
Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!