Ketak-ketik receh ah, dari pada enggak posting. Ceritanya tuh, aku ngumpulin uang koin receh seratusan, dua ratusan, lima ratusan dan seribuan. Uang receh itu berasal dari sisa-sisa belanja entah beli sabun, sampo, dkk. Yang pasti bukan uang sisa beli sayur di pasar (karena gak pernah ke pasar atau lebih tepatnya gak bisa masak), bukan pula uang sisa beli bedak atau gincu (karena gak suka bedakan). Betewe, aku ini wanita macam apa sih? Udah gak bisa masak, gak suka bedakan pula? Ehmm entahlah... ^haha.
Oke, kembali ke receh. Uang-uang koin itu aku kumpulin sejak jaman embuh (alias lupa dari kapannya), masing-masing aku pisahin didalam botol plastik. Jumlahnya memang belum banyak, tapi yang penting niatnya (*ehemmm).
Pertama-tama niatnya adalah 'nyelengin' alias ditabung biar uang-uang koin itu tersimpan rapi. Karena sifat uang koin itu adalah 'ambyarrrr' jadi lebih baik dikandangin pada tempatnya. Kebetulan aku pilih botol plastik bekas sebagai tempatnya, sekalian pencitraan ikutan mengurangi limbah plastik (gak dhing, lah wong cuma empat botol doang kok).
Nabung kok koin recehan? Miskin atau gresek-gresek sih? Ehmmm, yang namanya nabung itu bebas mau berapapun juga boleh, seratus rupiah juga boleh ya kan??? karena nabung itu beda dengan bayar angsuran yang harus ratusan ribu atau jutaan. Dan karena nabung itu pangkal kaya yang artinya kaya itu nabung dulu, bukan nunggu kaya baru nabung. (Aslinya sih emang punyanya uang receh dhing, tapi berlagak sok bijak gitu ^haha. Kalo nabung uang dalam jangka panjang itu sepertinya gak begitu pangkal kaya, misal dulu uang sejuta itu banyak, lah kalau disimpen dibawah bantal lalu dikeluarin sekarang, sejuta itu dapat apa?).
Kembali lagi ke niat receh, niat aslinya memang nabung gitu ya, tapi terbesit juga niat pencitraan untuk nyontohin ponakan biar ikutan nabung atau nyelengin, biar gak gampangan jajan gitu. Lalu apakah berhasil? Tentu tidak! Sekali lagi... TIDAK!!!!
Boro-boro ponakan termotivasi untuk rajin nabung, lah wong aku malah dibilang mata duitan. Aku tanya "emang mata duitan ki opo?", Dia bilang "kae loh kayak mister krebbbb". Siapa itu mister kreb?
Mister kreb yang dimaksud adalah Mr Krabs pemilik restoran cepat saji di Bikini Bottom. Yah, ponakan yang menuduhku mata duitan itu adalah penonton kartun spongebob garis keras. Dan ketika aku tanya lebih lanjut ternyata dia paham masing-masing karakter, kalo mister kreb itu dia anggap mata duitan, spongbob itu kadang ceroboh tapi pekerja keras, petrik itu pemalas suka makan, Skuitwed tukang kasir yang suka marah-marah dan hobi main klarinet, Sendi itu pintar suka menolong, Plangtonnn itu licik karena pengin nyuri resep rahasia krebi peti. (Penulisan nama sengaja pake ejaan ucapan).
Kenapa dia berfikir Mr Krabs itu mata duitan? Karena memang dalam kartun itu terpampang nyata bahwa Mr Krabs itu suka banget sama yang namanya duit, kalo udah liat duit maka seketika matanya ngejreng, uang koin pun dikumpulin, gelinding satu pun tak rela. Dan bahkan kadang perhitungan banget padahal ke anak dan emaknya sendiri.
Meski Mr Krabs dianggap mata duitan tapi menurutku, ini menurutku loh ya! Ada hal-hal lain yang bisa dipetik dari seorang ^eh sekepiting Mr Krabs.
Kakeknya Mr Krabs adalah bajak laut, harapan kakeknya si Krabs bisa meneruskan kiprahnya menjadi bajak laut yang garang dan sukses. Krabs sebenarnya tidak nyaman jika harus menjadi bajak laut. Sang kakek melatihnya dan memang si Krabs kala itu sudah mencoba menjadi bajak laut tapi ternyata rugi, padahal penghasilan dari membajak itu banyak tapi anehnya buat bayar prajuritnya pun kurang. Lalu diluar sepengetahuan kakeknya si Krabs buka The Krusty Krab sebuah restoran cepat saji dengan menu utama Krabby Patty.
Pada suatu ketika sang kakek bilang ingin mengunjungi Mr Krabs. Otomatis Krabs panik karena takut kakeknya marah kalo tau kini Krabs jadi pengusaha restoran dan bukan menjadi bajak laut. Saat itu dengan bantuan Spongebob dkk akhirnya Mr Krabs pura-pura jadi bajak laut.
Awalnya kakeknya kagum karena Krabs berhasil jadi bajak laut, tapi akhirnya penyamaran terbongkar, Krabs minta maaf serta mengaku bahwa selama ini dia buka restoran bukan jadi bajak laut. Apakah sang kakek marah? Ternyata tidak, sang kakek justru bangga karena Krabs bisa menghasilkan uang dengan caranya sendiri.
Mr Krabs berani memilih menjadi dirinya sendiri yakni memilih jalan menjadi pengusaha restoran, dia tidak memaksakan diri menjadi bajak laut seperti kehendak kakeknya. Hidup ini pilihan, mau pilih jadi apa terserah ya kan? Asalkan bisa mempertanggungjawabkan pilihannya itu, gitu.....
Sebagai pemilik The Krusty Krab ia sangat peduli dengan kepuasan pelanggan. Ia selalu berusaha agar pembelinya datang kembali. Bahkan melakukan inovasi seperti berdagang keliling menggunakan kapal selam, membuat isi krabby patty spesial (walau akhirnya Spongebob tidak setuju karena isi yang dibuat itu mengorbankan banyak ubur-ubur), membuat pelayanan khusus untuk anak-anak dan lain sebagainya.
Nonton kartun Spongebob itu memang secara logika vulgar ceritanya nampak konyol tapi kalo dari logika versi ketak-ketik yang demikian itu tersirat pesan bahwa kepuasan pelanggan dan inovasi (pelayanan atau produk) itu sangat penting dalam sebuah bisnis.
Dari nama restoran, nama menu dan hal-hal lain yang ada di Krusty Krab itu nampak sekali gak asal buat. Nampaknya Mr Krabs paham dengan yang namanya branding. Disisi lain Mr Krabs juga sangat menjaga resep rahasia krabby patty. Dalam sebuah bisnis selain harus melakukan inovasi juga harus jaga rahasia apalagi usaha makanan.
Menjaga resep rahasia itu seperti menjaga jati diri, menjaga sesuatu yang khas, dan jangan terus dianggap pelit gitu loh ya. Dalam dunia nyata misal KFC, dia gak mungkin secara vulgar koar-koar tentang resep-resep ayamnya. Diluar sana banyak ayam-ayam krispi seperti KFC tapi pasti rasanya beda-beda, kecuali mati rasa jadi bilang semua ayam sama saja entah itu KFC, Popeye, Olive, Rocket dan sebangsanya.
Itulah beberapa hal tentang Mr Krabs yang meskipun dicap mata duitan tapi tetaplah ada sisi lainnya yang menarik (jadi jangan biasakan memandang sesuatu hanya dari satu sisi, tapi cobalah tengok dari sisi lainnya juga). Kok bisa tau tentang Mr Krabs? Ya karena aku biasanya ikutan nonton, itu anak-anak kalau gak diawasi kadang nontonin sinetron embuh-embuh gitu. Dulu sih gak setuju kalau mereka nonton Spongebob karena kadang ada kata kasar seperti (maaf) brengs*k, t*lol, dan semacamnya tapi sekarang enggak alias disensor.
Lalu, apakah aku ini benar seperti Mr Krabs? Mau bilang tidak tapi.... ah embuhlah. Aku introvert dan memang ada tipe introvert yang salah satu sifatnya cinderung ala-ala Mr Krabs, buat yang introvert pasti paham model introvert yang seperti apakah itu. Karena meski sama-sama introvert belum tentu sama persis, karena ada yang tipe feeling, thinking, sensing atau lainnya. Yang pasti aku adalah aku, sukanya ketak-ketik embuh gitu, kadang ngontel, biasa cuma sendal jepitan dan paling tidak nyaman kalau harus tampil seperti si A, si B, si C, ...., si Z.
Salam ketak-ketik,
dr pojokan
Oke, kembali ke receh. Uang-uang koin itu aku kumpulin sejak jaman embuh (alias lupa dari kapannya), masing-masing aku pisahin didalam botol plastik. Jumlahnya memang belum banyak, tapi yang penting niatnya (*ehemmm).
Memang niatnya ngumpulin uang receh itu apa?
Pertama-tama niatnya adalah 'nyelengin' alias ditabung biar uang-uang koin itu tersimpan rapi. Karena sifat uang koin itu adalah 'ambyarrrr' jadi lebih baik dikandangin pada tempatnya. Kebetulan aku pilih botol plastik bekas sebagai tempatnya, sekalian pencitraan ikutan mengurangi limbah plastik (gak dhing, lah wong cuma empat botol doang kok).
Nabung kok koin recehan? Miskin atau gresek-gresek sih? Ehmmm, yang namanya nabung itu bebas mau berapapun juga boleh, seratus rupiah juga boleh ya kan??? karena nabung itu beda dengan bayar angsuran yang harus ratusan ribu atau jutaan. Dan karena nabung itu pangkal kaya yang artinya kaya itu nabung dulu, bukan nunggu kaya baru nabung. (Aslinya sih emang punyanya uang receh dhing, tapi berlagak sok bijak gitu ^haha. Kalo nabung uang dalam jangka panjang itu sepertinya gak begitu pangkal kaya, misal dulu uang sejuta itu banyak, lah kalau disimpen dibawah bantal lalu dikeluarin sekarang, sejuta itu dapat apa?).
Kembali lagi ke niat receh, niat aslinya memang nabung gitu ya, tapi terbesit juga niat pencitraan untuk nyontohin ponakan biar ikutan nabung atau nyelengin, biar gak gampangan jajan gitu. Lalu apakah berhasil? Tentu tidak! Sekali lagi... TIDAK!!!!
Boro-boro ponakan termotivasi untuk rajin nabung, lah wong aku malah dibilang mata duitan. Aku tanya "emang mata duitan ki opo?", Dia bilang "kae loh kayak mister krebbbb". Siapa itu mister kreb?
Tentang Mr Krabs
Mister kreb yang dimaksud adalah Mr Krabs pemilik restoran cepat saji di Bikini Bottom. Yah, ponakan yang menuduhku mata duitan itu adalah penonton kartun spongebob garis keras. Dan ketika aku tanya lebih lanjut ternyata dia paham masing-masing karakter, kalo mister kreb itu dia anggap mata duitan, spongbob itu kadang ceroboh tapi pekerja keras, petrik itu pemalas suka makan, Skuitwed tukang kasir yang suka marah-marah dan hobi main klarinet, Sendi itu pintar suka menolong, Plangtonnn itu licik karena pengin nyuri resep rahasia krebi peti. (Penulisan nama sengaja pake ejaan ucapan).
Kenapa dia berfikir Mr Krabs itu mata duitan? Karena memang dalam kartun itu terpampang nyata bahwa Mr Krabs itu suka banget sama yang namanya duit, kalo udah liat duit maka seketika matanya ngejreng, uang koin pun dikumpulin, gelinding satu pun tak rela. Dan bahkan kadang perhitungan banget padahal ke anak dan emaknya sendiri.
Meski Mr Krabs dianggap mata duitan tapi menurutku, ini menurutku loh ya! Ada hal-hal lain yang bisa dipetik dari seorang ^eh sekepiting Mr Krabs.
1. Berani Memilih Menjadi Dirinya Sendiri
Kakeknya Mr Krabs adalah bajak laut, harapan kakeknya si Krabs bisa meneruskan kiprahnya menjadi bajak laut yang garang dan sukses. Krabs sebenarnya tidak nyaman jika harus menjadi bajak laut. Sang kakek melatihnya dan memang si Krabs kala itu sudah mencoba menjadi bajak laut tapi ternyata rugi, padahal penghasilan dari membajak itu banyak tapi anehnya buat bayar prajuritnya pun kurang. Lalu diluar sepengetahuan kakeknya si Krabs buka The Krusty Krab sebuah restoran cepat saji dengan menu utama Krabby Patty.
Pada suatu ketika sang kakek bilang ingin mengunjungi Mr Krabs. Otomatis Krabs panik karena takut kakeknya marah kalo tau kini Krabs jadi pengusaha restoran dan bukan menjadi bajak laut. Saat itu dengan bantuan Spongebob dkk akhirnya Mr Krabs pura-pura jadi bajak laut.
Awalnya kakeknya kagum karena Krabs berhasil jadi bajak laut, tapi akhirnya penyamaran terbongkar, Krabs minta maaf serta mengaku bahwa selama ini dia buka restoran bukan jadi bajak laut. Apakah sang kakek marah? Ternyata tidak, sang kakek justru bangga karena Krabs bisa menghasilkan uang dengan caranya sendiri.
Mr Krabs berani memilih menjadi dirinya sendiri yakni memilih jalan menjadi pengusaha restoran, dia tidak memaksakan diri menjadi bajak laut seperti kehendak kakeknya. Hidup ini pilihan, mau pilih jadi apa terserah ya kan? Asalkan bisa mempertanggungjawabkan pilihannya itu, gitu.....
2. Peduli Kepuasan Pelanggan dan Melakukan Inovasi
Sebagai pemilik The Krusty Krab ia sangat peduli dengan kepuasan pelanggan. Ia selalu berusaha agar pembelinya datang kembali. Bahkan melakukan inovasi seperti berdagang keliling menggunakan kapal selam, membuat isi krabby patty spesial (walau akhirnya Spongebob tidak setuju karena isi yang dibuat itu mengorbankan banyak ubur-ubur), membuat pelayanan khusus untuk anak-anak dan lain sebagainya.
Nonton kartun Spongebob itu memang secara logika vulgar ceritanya nampak konyol tapi kalo dari logika versi ketak-ketik yang demikian itu tersirat pesan bahwa kepuasan pelanggan dan inovasi (pelayanan atau produk) itu sangat penting dalam sebuah bisnis.
3. Branding dan Menjaga Resep Rahasia
Dari nama restoran, nama menu dan hal-hal lain yang ada di Krusty Krab itu nampak sekali gak asal buat. Nampaknya Mr Krabs paham dengan yang namanya branding. Disisi lain Mr Krabs juga sangat menjaga resep rahasia krabby patty. Dalam sebuah bisnis selain harus melakukan inovasi juga harus jaga rahasia apalagi usaha makanan.
Menjaga resep rahasia itu seperti menjaga jati diri, menjaga sesuatu yang khas, dan jangan terus dianggap pelit gitu loh ya. Dalam dunia nyata misal KFC, dia gak mungkin secara vulgar koar-koar tentang resep-resep ayamnya. Diluar sana banyak ayam-ayam krispi seperti KFC tapi pasti rasanya beda-beda, kecuali mati rasa jadi bilang semua ayam sama saja entah itu KFC, Popeye, Olive, Rocket dan sebangsanya.
Itulah beberapa hal tentang Mr Krabs yang meskipun dicap mata duitan tapi tetaplah ada sisi lainnya yang menarik (jadi jangan biasakan memandang sesuatu hanya dari satu sisi, tapi cobalah tengok dari sisi lainnya juga). Kok bisa tau tentang Mr Krabs? Ya karena aku biasanya ikutan nonton, itu anak-anak kalau gak diawasi kadang nontonin sinetron embuh-embuh gitu. Dulu sih gak setuju kalau mereka nonton Spongebob karena kadang ada kata kasar seperti (maaf) brengs*k, t*lol, dan semacamnya tapi sekarang enggak alias disensor.
Lalu, apakah aku ini benar seperti Mr Krabs? Mau bilang tidak tapi.... ah embuhlah. Aku introvert dan memang ada tipe introvert yang salah satu sifatnya cinderung ala-ala Mr Krabs, buat yang introvert pasti paham model introvert yang seperti apakah itu. Karena meski sama-sama introvert belum tentu sama persis, karena ada yang tipe feeling, thinking, sensing atau lainnya. Yang pasti aku adalah aku, sukanya ketak-ketik embuh gitu, kadang ngontel, biasa cuma sendal jepitan dan paling tidak nyaman kalau harus tampil seperti si A, si B, si C, ...., si Z.
Salam ketak-ketik,
dr pojokan
Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!