Sekarang ini makin banyak yang melek teknologi dan bahkan memanfaatkannya untuk mencari penghasilan. Memang ada banyak cara menghasilkan uang dari aktivitas online, namun disini aku bahas berkaitan dengan para blogger saja ya. Dimana saat ini memang banyak yang berpenghasilan dari blog-nya atau IG-nya atau twitter-nya. Yang blogger pasti paham maksudnya nih, ya kan???
Kalau ngomongin penghasilan mungkin penghasilkan mereka ada yang melebihi UMK, ya kan??? Kalo gak percaya tanya aja mereka yang sering dapat job. Tapi aku sarankan jangan sampai tanya jumlah penghasilan ke orang lain, karena itu urusan dapur banget, lagian ngapain juga kita ngepoin jumlah penghasilan orang lain, ya kan???
Sementara aku sendiri kalau lihat ada yang bagi-bagi job lebih baik langsung MENOLAK dari pada ikut rebutan!!! *ih sombong ya…. Padahal aslinya memang hanya bisa nyimak, tanya kenapa? Ya karena aku merasa blog-ku gak masuk kreteria yang dicari oleh para brand itu. Lagi pula kadang selain blog juga dibutuhkan akun sosmed seperti IG dan twitter gitu kan? Lah akun sosmed-ku juga gak masuk kreteria dimana biasanya yang dicari yang followernya ribuan.
Ya aku sendiri sadar diri lah bahwa blog-ku memang gini-gini doang, visitornya juga segini-gini aja, disosmed juga gak terkenal alias miskin follower. Jadi kalau ngarepin dapat job review atau semacamnya sih mustahil. Kecuali kalau memang ada brand yang mau menerima apa adanya tapi ya itu tadi MUSTAHIL!
Kalau pun aku menerima tawaran campaign seenggaknya aku harus punya pengalaman memakai produk itu biar postingannya juga natural gitu loh alias gak ngayal doang. Kalau acara liputan ya pasti harus datang langsung atau kalau enggak nonton tayangan acara live-nya gitu.
Tapi sejauh ini sih belum menerima, karena ya itu tadi aku rasa blog-ku gak memenuhi kreteria. Dulu banget aku juga sudah pernah posting dengan judul Ngaku Bloger Tapi Jarang Ikut Event, Tanya Kenapa? dipostingan itu aku curhat ini itu yang ngasal aja tapi itu jujur dari ubun-ubun yang terdalam.
Tapi pernah sih ikut acara liputan, yakni acaranya duta damai BNPT di Tebing Breksi Jogja tapi itu modelnya lomba jadi gak ada kreteria khusus makanya aku ikutan. Liputan acara awal sampai akhir aku posting di blogdetik tapi sekarang blogdetik udah tutup jadi postingan udah gak bisa diakses. Salah satu bagian dari acara itu ada yang aku posting di blog ini yakni tentang Jemparingan, apa itu? Simak aja dipostingan Panahan Khas Ala Jemparingan Manunggal Rasa Tamtama Mejing Wetan Desa Ambarketawang Gamping Sleman.
Dan kalau misal (sekali lagi ini misal loh ya….), tiba-tiba ada yang nawarin campaign produk kosmetik untuk corat-coret alis misalnya. Si brand ini mau menerima blog-ku apa adanya, yang penting aku nulis aja terus aku selfie pakai produk itu. Kira-kira aku terima gak? Maka jawabnya TIDAK alias aku tolak! Kenapa ditolak? Ya karena aku gak pernah corat-coret alis dengan kata lain aku gak hobi dandan. Jadi kalau temanya tentang kosmestik atau kecantikan tentunya aku menolak, kecuali kalau misal produknya itu dipakai Syahrini, aku meliput tentang produk itu dan bagaimana Syahirni memakainya, apakah hasilnya cetar membahenol atau gimana gitu tinggal diceritakan dalam postingan blog.
Terus gimana cara menolak tawaran campaign yang produknya dirasa gak dijiwai seperti itu? Ya pasti nolaknya baik-baiklah. Misal bilang terimakasih sudah menawarkan, tapi maaf tidak bisa karena gak pernah memakai produknya (ya kurang lebih seperti itu nolaknya).
Yah gitu deh, intinya kalau campaign yang dimaksud adalah tentang produk tertentu ya kalau disuruh nulis seengaknya aku harus punya pengalaman memakai produk itu atau pernah melihat orang lain memakai produk itu gitu. Kalau tema campaign-nya diluar produk maka salah satu tema yang aku tolak adalah yang berhubungan dengan politik.
Postingan ini hanya pandangan pribadi saja loh ya karena aku tahu bahwa pada umumnya orang justru nyari atau pengen banget dapat campaign gitu kan bukan yang menolak.
salam ketak-ketik,
dr pojokan
Kalau ngomongin penghasilan mungkin penghasilkan mereka ada yang melebihi UMK, ya kan??? Kalo gak percaya tanya aja mereka yang sering dapat job. Tapi aku sarankan jangan sampai tanya jumlah penghasilan ke orang lain, karena itu urusan dapur banget, lagian ngapain juga kita ngepoin jumlah penghasilan orang lain, ya kan???
Berdasarkan pengamatan ngasal versi ketak-ketik, Blogger kalau ada job review atau semacamnya pasti rebutan, ya kan?? Kalau gak dapat pasti ada yang ngedumel atau bahkan pengen protes “ih kenapa yang dapat job orang itu-itu mulu sih?”. *sekali lagi ini hanya berdasarkan pengamatan ngasal versi ketak-ketik loh ya, kalau salah ya udah coret saja…*hehe…
Sementara aku sendiri kalau lihat ada yang bagi-bagi job lebih baik langsung MENOLAK dari pada ikut rebutan!!! *ih sombong ya…. Padahal aslinya memang hanya bisa nyimak, tanya kenapa? Ya karena aku merasa blog-ku gak masuk kreteria yang dicari oleh para brand itu. Lagi pula kadang selain blog juga dibutuhkan akun sosmed seperti IG dan twitter gitu kan? Lah akun sosmed-ku juga gak masuk kreteria dimana biasanya yang dicari yang followernya ribuan.
Ya aku sendiri sadar diri lah bahwa blog-ku memang gini-gini doang, visitornya juga segini-gini aja, disosmed juga gak terkenal alias miskin follower. Jadi kalau ngarepin dapat job review atau semacamnya sih mustahil. Kecuali kalau memang ada brand yang mau menerima apa adanya tapi ya itu tadi MUSTAHIL!
Kalau pun aku menerima tawaran campaign seenggaknya aku harus punya pengalaman memakai produk itu biar postingannya juga natural gitu loh alias gak ngayal doang. Kalau acara liputan ya pasti harus datang langsung atau kalau enggak nonton tayangan acara live-nya gitu.
Tapi sejauh ini sih belum menerima, karena ya itu tadi aku rasa blog-ku gak memenuhi kreteria. Dulu banget aku juga sudah pernah posting dengan judul Ngaku Bloger Tapi Jarang Ikut Event, Tanya Kenapa? dipostingan itu aku curhat ini itu yang ngasal aja tapi itu jujur dari ubun-ubun yang terdalam.
Tapi pernah sih ikut acara liputan, yakni acaranya duta damai BNPT di Tebing Breksi Jogja tapi itu modelnya lomba jadi gak ada kreteria khusus makanya aku ikutan. Liputan acara awal sampai akhir aku posting di blogdetik tapi sekarang blogdetik udah tutup jadi postingan udah gak bisa diakses. Salah satu bagian dari acara itu ada yang aku posting di blog ini yakni tentang Jemparingan, apa itu? Simak aja dipostingan Panahan Khas Ala Jemparingan Manunggal Rasa Tamtama Mejing Wetan Desa Ambarketawang Gamping Sleman.
Dan kalau misal (sekali lagi ini misal loh ya….), tiba-tiba ada yang nawarin campaign produk kosmetik untuk corat-coret alis misalnya. Si brand ini mau menerima blog-ku apa adanya, yang penting aku nulis aja terus aku selfie pakai produk itu. Kira-kira aku terima gak? Maka jawabnya TIDAK alias aku tolak! Kenapa ditolak? Ya karena aku gak pernah corat-coret alis dengan kata lain aku gak hobi dandan. Jadi kalau temanya tentang kosmestik atau kecantikan tentunya aku menolak, kecuali kalau misal produknya itu dipakai Syahrini, aku meliput tentang produk itu dan bagaimana Syahirni memakainya, apakah hasilnya cetar membahenol atau gimana gitu tinggal diceritakan dalam postingan blog.
Terus gimana cara menolak tawaran campaign yang produknya dirasa gak dijiwai seperti itu? Ya pasti nolaknya baik-baiklah. Misal bilang terimakasih sudah menawarkan, tapi maaf tidak bisa karena gak pernah memakai produknya (ya kurang lebih seperti itu nolaknya).
Yah gitu deh, intinya kalau campaign yang dimaksud adalah tentang produk tertentu ya kalau disuruh nulis seengaknya aku harus punya pengalaman memakai produk itu atau pernah melihat orang lain memakai produk itu gitu. Kalau tema campaign-nya diluar produk maka salah satu tema yang aku tolak adalah yang berhubungan dengan politik.
Postingan ini hanya pandangan pribadi saja loh ya karena aku tahu bahwa pada umumnya orang justru nyari atau pengen banget dapat campaign gitu kan bukan yang menolak.
salam ketak-ketik,
dr pojokan
Saya juga, kalau campaing tidak satu tema dengan blog, meski feenya lumayan ya bakalan saya tolak. Daripada hasil kontennya jelek, terus yang baca gak ada? Repot juga nanti pertanggung jawaban ke klien :)
ReplyDeleteiya betul, mungkin kalau kita paksain sih bisa-bisa aja posting ngayal ini itu, tapi kalau mau jujur pasti dalam hati merasa gimana gitu. :)
ReplyDelete