Kalau aku enggak deh, kenapa? ya sekilas aja dah kayak diskriminasi gitu, kalo tes keperawanan kan itu berarti untuk cewek aja dong, lah terus yang cowok gimana? Terus juga kalau sudah tau perawan atau tidak mau apa? yang tidak perawan mau dibalikin lagi keperawanannya gitu? Terus belum lagi kalau masalah itu dikaitkan dengan hak asasi atau privasi.
Kalau memang tes keperawanan itu berkaitan dengan keprihatinan makin maraknya anak-anak sekolah yang sudah tidak perawan lagi karena melakukan sek bebas bahkan melakukan praktek prostitusi atau aborsi, sepertinya tes keperawanan itu bukanlah solusi handal deh. Harusnya dinas pendidikan membuat terobosan yang lebih efektif untuk mencegah agar para siswa-siswi masa kini itu tidak semakin terjerumus dalam pergaulan sek bebas.
Masalah banyak anak SMA yang kini tidak perawan lagi ya sebenarnya tidak mutlak salah sekolah yang mungkin dirasa kurang mendidik, tapi yang bertanggungjawab sebenarnya adalah keluarga terutama orang tua. Karena memang pergaulan masa kini semakin ada-ada saja dan anak bila tak diarahkan jarang yang menyadari dengan sendirinya.
Berkatian dengan dunia pendidikan, ingat sebenarnya ada masalah yang lebih pantas untuk ditelusuri terkait morat-maritnya unjian nasional kala itu.
salam hormat dariku,
widha utawi idha
pertanyaannya adalah kenapa mesti siswi ? seharusnya cowok juga di test keperjakaannya dunk, biar adil, kalau cuma siswinya saja, kesannya hanya siswi pihak yang paling salah / dipersalahkan.
ReplyDeleteWow, memang lagi jadi hot news mbak. Walaupun gw ini cowok tetap gw nggak setuju dengan wacana itu. Ini adalah diskriminatif secara terang2an. Kalo cewek tes prawan, cowok juga donk harus tes perjaka. Itu namanya emansipasi. Hahaha.
ReplyDeleteHal2 yang gak begitu penting kok diurus, sedangkan hal2 yang besar tau pada sadar atau pura2 nggak sadar.
gile..ck..k sgl yg bgtuan d komersilkan' DUNIA PENDIDIKAN ntu aja x diurusin agar lbh maju & hebat..! hrpn@ lbh mencerdaskn kehidupan bangsa pun negara..!
ReplyDeleteSaya sangat setuju sekali dengan tes keperawanan. Karna dengan adanya tes seperti kemungkinan besar pergaulan-pergaulan bebas menjadi semakin sempit. Berawal dari tes keperawanan diperkirakan kenakalan remajapun akan semakin mencuit.
ReplyDeleteselalu ada awal untuk segalanya, bukan tidak mungkin setelah tes keperawanan marak nanti tes keperjakaan dan tes-tes lain semakin marak..
Be positive thingking
cara ngetesnya gimana tuh??? jd penasaran >,<
ReplyDeletekomen back y
ngga setuju..
ReplyDeletekarna pasti bakal ada gangguan psikolog buat para siswi'' nya..
Lg pula itu kan privasi, setelah ketauan masih v or udah ngga, emang mereka mau diapain ?
Aq setuju aja tuh... walo pun mungkin tidak mengatasi 100 persen masalah tapi bisa Memberikan pelajaran ( rasa malu) sehingga dapat berpikir 2 kali sbelom mlakukan sex bebas...
ReplyDeleteMungkin yang tidak stuju dah pada tidak prawan lagi jadi drpd identitas nya kebuka dia pun koar2 karena ketidak adilan gender...
aq yakin 70% gadis prawan pasti setuju untuk ikut tes ini krena mreka benar dan tidak bersalah bahkan real perawan... orang akan takut di tes kalau dia mrasa bersalah tapi santai saja buat yang bener.
Jangan ksinggung yaaa.. :)
Maaf tuan..
DeleteSaya rasa anda terlalu mendiskriminasi untuk hal itu..
Ingat tuan proses ketidak perawanan bukan hanya sex bebas..
Duuuh..
ReplyDeleteKoq makin aneh sh y..
Bukan mslh perawan atau tidak nya..
Kan ada jg yg tidak perawan bukan karena keinginan mereka..
Contohnya, bisa saja dia di perkosa..
Nah kalo udh gt.. Trus nasib ny gimana..
Dimana hati nuraninya bos-bos besar..
Bimbing mereka.. Bukan diskriminasi seperti ini..