Banyak yang bilang mencari kerja itu susah, namun setelah mendapatkan pekerjaan seringkali para pemula dunia kerja berkeluh kesah dan kemudian ingin keluar alias resign. Masalah yang biasanya dikeluhkan adalah lingkungan kerja yang tidak nyaman dan gaji. Ada kalanya lingkungan kerja cocok tapi gaji dirasa tak sesuai,ada kalanya gaji pas tapi lingkungan kerja terasa tak nyaman,sehingga tak heran bila para pemula dunia kerja sering pindah kerja sana-sini. Aku yakin tak sedikit yang mengalami masalah seperti ini dan salah satu dari yang tak sedikit itu adalah aku, aku perhatikan teman-temanku pun juga begitu.
Hingga suatu ketika, aku mendatangi sebuah tes wawancara didaerah Jogja, kala itu aku ditanya “sudah pengalaman kerja dimana aja?’’.Dengan pedeku aku menjawab “saya pernah kerja di A,B,C tapi tidak ada yang bertahan lama pak, paling lama dua bulan”,bapaknya kembali bertanya “kenapa?’, akupun kembali menjawab “enggak betah pak”,bapaknya bilang “loh, kalau kerjamu seperti itu, kamu gak akan ada kualitasnya, justru kamu akan kehilangan banyak waktu”.
Saat perjalanan pulang aku terus berfikir,“benar juga kata bapaknya itu, kalau aku terus seperti ini, hanya akan membuatku kehilangan banyak waktu dan kualiataspun tak aku dapatkan”,ibarat makan direstoran,seluruh menu aku icipin semua, hingga akhirnya aku harus mengeluarkan banyak uang untuk bayar bon dan anehnya aku belum merasa kenyang. Dari sini aku dapati sebuah pelajaran “betapa pentingnya menyesuaikan diri dan keiklasan untuk menerima”,berikut adalah opiniku:
Penyesuaian diri sangat penting kala kita masuk dalam dunia kerja,yang harusnya menyesuaikan adalah diri kita,bukan lingkungan kerja kita. Bila kita sebagai orang baru tak bisa menyesuaikan diri, maka yang kita rasakan hanyalah rasa tidak nyaman, seoalah kita hanya bisa melihat keburukan-keburukan yang dimiliki mereka yang berada dilingkungan kerja kita, misal si bos kerjanya nyuruh melulu, suruh ngerjain kerjaan yang sebenarnya bukan tugas kita, manajernya bawel, teman A kerjanya cari muka, teman B suka ngrumpi, teman C sering datang terlambat, dan tingkah buruk lainnya yang membuat kita berasa dalam ruang neraka sehingga tak ada rasa lain kecuali tersiksa.
Saat mengalami suasana seperti itu pasti dalam otak hanya terngiang-ngiang keinginan untuk berhenti alias resign karena merasa bahwa hanya dengan cara berhentilah semua penderitaan akan berakhir dan kemudian mencari yang baru. Setelah mendapat yang baru, lagi-lagi kisah terulang lagi, kemudian berhenti lagi dan cari yang baru lagi, dan akan seperti itu selalu keadaanya bila tak ada kemauan untuk bersedia memperbaiki keadaan.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini adalah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Jangan berharap meraka atau lingkungan yang menyesuaikan kepada kita tapi baiknya kitalah yang menyesuaikan kepada lingkungan, kalaupun kita menemukan lingkungan yang kita rasa tidak baik itu bukan berarti kita harus lari meninggalkanya dan bukan berarti pula kita harus mengikuti yang tidak baik, disini kita hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang terdiri dari berbagai karakter yang berbeda, justru kita harus bersyukur karena kita berada dalam posisi yang baik. Kalau kita bisa menyesuaikan diri maka kita tak akan berfikir untuk melarikan diri dari lingkungan kerja alias resign.
Kalau terkait dengan gaji, memang maunya dapat sebanyak-banyaknya karena sifat dasar manusia adalah memiliki rasa puas yang tak terbatas,apa lagi menyangkut masalah uang,dikasih berapapun rasanya selalu kekurangan. Ini berarti anda harus mampu menghargai diri anda sendiri, pantasnya anda dibayar berapa?kalau dengan segala kemampuan anda pantas dibayar mahal tapi Cuma dibayar sedikit ya silakan cari tempat dimana hasil kerja anda lebih dihargai, namun bila kelakuan dan hasil kerja anda tidak menunjukan pantas dibayar lebih kenapa anda berharap dapat lebih?Bekerjalah dengan baik agar pantas dibayar lebih. Karir yang sukses pasti butuh pengorbanan.
salam hormat dariku,
wong_anTeng
Hingga suatu ketika, aku mendatangi sebuah tes wawancara didaerah Jogja, kala itu aku ditanya “sudah pengalaman kerja dimana aja?’’.Dengan pedeku aku menjawab “saya pernah kerja di A,B,C tapi tidak ada yang bertahan lama pak, paling lama dua bulan”,bapaknya kembali bertanya “kenapa?’, akupun kembali menjawab “enggak betah pak”,bapaknya bilang “loh, kalau kerjamu seperti itu, kamu gak akan ada kualitasnya, justru kamu akan kehilangan banyak waktu”.
Saat perjalanan pulang aku terus berfikir,“benar juga kata bapaknya itu, kalau aku terus seperti ini, hanya akan membuatku kehilangan banyak waktu dan kualiataspun tak aku dapatkan”,ibarat makan direstoran,seluruh menu aku icipin semua, hingga akhirnya aku harus mengeluarkan banyak uang untuk bayar bon dan anehnya aku belum merasa kenyang. Dari sini aku dapati sebuah pelajaran “betapa pentingnya menyesuaikan diri dan keiklasan untuk menerima”,berikut adalah opiniku:
Penyesuaian diri sangat penting kala kita masuk dalam dunia kerja,yang harusnya menyesuaikan adalah diri kita,bukan lingkungan kerja kita. Bila kita sebagai orang baru tak bisa menyesuaikan diri, maka yang kita rasakan hanyalah rasa tidak nyaman, seoalah kita hanya bisa melihat keburukan-keburukan yang dimiliki mereka yang berada dilingkungan kerja kita, misal si bos kerjanya nyuruh melulu, suruh ngerjain kerjaan yang sebenarnya bukan tugas kita, manajernya bawel, teman A kerjanya cari muka, teman B suka ngrumpi, teman C sering datang terlambat, dan tingkah buruk lainnya yang membuat kita berasa dalam ruang neraka sehingga tak ada rasa lain kecuali tersiksa.
Saat mengalami suasana seperti itu pasti dalam otak hanya terngiang-ngiang keinginan untuk berhenti alias resign karena merasa bahwa hanya dengan cara berhentilah semua penderitaan akan berakhir dan kemudian mencari yang baru. Setelah mendapat yang baru, lagi-lagi kisah terulang lagi, kemudian berhenti lagi dan cari yang baru lagi, dan akan seperti itu selalu keadaanya bila tak ada kemauan untuk bersedia memperbaiki keadaan.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini adalah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Jangan berharap meraka atau lingkungan yang menyesuaikan kepada kita tapi baiknya kitalah yang menyesuaikan kepada lingkungan, kalaupun kita menemukan lingkungan yang kita rasa tidak baik itu bukan berarti kita harus lari meninggalkanya dan bukan berarti pula kita harus mengikuti yang tidak baik, disini kita hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang terdiri dari berbagai karakter yang berbeda, justru kita harus bersyukur karena kita berada dalam posisi yang baik. Kalau kita bisa menyesuaikan diri maka kita tak akan berfikir untuk melarikan diri dari lingkungan kerja alias resign.
Kalau terkait dengan gaji, memang maunya dapat sebanyak-banyaknya karena sifat dasar manusia adalah memiliki rasa puas yang tak terbatas,apa lagi menyangkut masalah uang,dikasih berapapun rasanya selalu kekurangan. Ini berarti anda harus mampu menghargai diri anda sendiri, pantasnya anda dibayar berapa?kalau dengan segala kemampuan anda pantas dibayar mahal tapi Cuma dibayar sedikit ya silakan cari tempat dimana hasil kerja anda lebih dihargai, namun bila kelakuan dan hasil kerja anda tidak menunjukan pantas dibayar lebih kenapa anda berharap dapat lebih?Bekerjalah dengan baik agar pantas dibayar lebih. Karir yang sukses pasti butuh pengorbanan.
salam hormat dariku,
wong_anTeng
Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!